Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan bahwa PT Vale Indonesia Tbk akan menjual 14% sahamnya untuk melanjutkan operasinya di Indonesia. Angka tersebut di atas ketentuan 11 persen.
"Persentase terakhir adalah 11 ditambah 3, jadi dengan 14 (%), komposisi MIND ID akan lebih besar. Itu saja," ujarnya di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (7/7/2023).
Arifin menjelaskan bahwa divestasi Vale saat ini masih dalam tahap pembahasan. "Sedang dalam proses," katanya.
Arifin mengatakan bahwa Vale belum mengungkapkan harga saham yang akan didivestasikan. Namun pihaknya berharap Vale bisa lebih fleksibel.
"Dasar-dasarnya dulu yang disepakati, baru nanti... Intinya Vale ingin lebih fleksibel soal harga. Kami berharap mereka mau," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa pemerintah akan mengambil keputusan terkait divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk pada bulan ini. Jokowi mengatakan bahwa kepentingan nasional harus didahulukan terkait divestasi tersebut. "Insya Allah bulan ini akan kita ambil keputusan. Intinya kepentingan nasional harus didahulukan," kata Jokowi di Landasan Udara Halim Perdana Kusuma, Senin (3 Juli). Sejalan dengan itu, Jokowi mengatakan bahwa pemerintah juga tidak ingin merugikan investor. Ia kemudian menekankan bahwa industrialisasi dan hilirisasi harus berjalan.
Mengenai harga, Arifin mengatakan bahwa emiten berkode INCO ini belum mengumumkannya. Namun, ia berharap perusahaan bisa lebih fleksibel.
"Dasar-dasarnya disepakati dulu, baru nanti... Intinya Vale ingin lebih fleksibel dalam hal harga. Kita harapkan itu perlu," katanya.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara, I Pahala Nugraha Mansury, mengatakan bahwa dengan penambahan saham ini, BUMN dapat meningkatkan kepemilikan saham mereka di INCO menjadi lebih dari 20 persen.
"Ini soal porsi kepemilikan itu sendiri. Masih dibahas berapa besar yang harus dimiliki oleh BUMN dan kami berharap penambahan saham ini bisa di atas 11 persen," katanya.
"Persentase terakhir kan 11 plus 3, jadi dengan 14 (persen) komposisi MIND ID akan lebih besar," kata Arifin di kantornya, Jumat (7/7).
Jika terealisasi, maka jumlah saham yang dilepas perusahaan tambang nikel asal Brasil tersebut akan lebih besar dari syarat 11 persen untuk tetap beroperasi di Indonesia.
Post a Comment